Minggu, 12 Juni 2011

BrOmO LandMark

Bromo mempunyai pesona alam yang sangat luar biasa, tidak akan pernah habis kekaguman kita oleh pemandangan alam yang indah. Sebagai sebuah obyek wisata, gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
dari kaldera
Tiga point of interest yang dimiliki kaasan wisata Gunung Bromo itulah yang tidak akan dapat ditemukan di daerah lain, bahkan di dunia. :
  1. Panorama pegunungan dengan udara sejuk cocok untuk wisata keluarga
;
  2. Medan ribuan hektar lautan pasir dan padang savanna cocok untuk safari menggunakan kuda, jeep 4×4 dan motor trail
;
  3. Keberadaan masyarakat pemeluk agama Hindu dengan tradisi khas Suku Tengger cocok untuk wisata budaya;


Jalan menuju Bromo
Banyak jalan menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, namun yang paling direkomendasikan adalah melalui jalur Probolinggo – Tongas – Lumbang – Sukapura – Ngadisari – Cemoro Lawang – Gunung Bromo. Memasuki daerah Sukapura udara mulai menipis, hawa sejuk mulai terasa, jalan  mulai berkelok-kelok dan menanjak. Ketika memasuki Ngadisari – Cemoro Lawang banyak hamparan tanaman sayur seperti daun bawang, kubis dan kentang. Saat memasuki Cemoro Lawang, pohon cemara banyak tumbuh di daerah ini. Itulah mengapa masyarakat disini menyebutnya cemoro lawang, yang artinya pintu cemara.
ngadisari-cemoro lawang




     
beranda lava view lodge hotel

Memasuki  Cemoro lawang banyak dijumpai penginapan, resort dan hotel sampai dengan pintu masuk menuju lautan pasir, dari yang murah sampai yang mahal. Secara umum fasilitas yang ditawarkan tidak jauh  berbeda, namun posisi hotel  semakin strategis membuat tarif semakin mahal. Hotel-hotel  umumnya menyediakan lahan yang cukup untuk tempat bermain anak. 



      Diantara sekian banyak penginapan, salah satu diantaranya adalah Lava View Lodge Hotel adalah yang paling popular, terutama bagi turis manca Negara. Berada di ketinggian 2.257  mdpl (7,9266O LS; 112,9669O BT), memiliki posisi paling puncak, halaman depan  terbuka langsung menghadap dengan gunung dan lautan pasir. 
lava view lodge
     Padang Savana Lautan pasir adalah andalan wisata dari gunung Bromo. Di alam pegunungan yang sangat sejuk, kita dapat melihat rerumputan kering dan padang pasir yang sangat luas. Yang sangat menarik dan indah pada saat matahari terbit yang kita lihat dari Puncak Gunung di Pananjakan, karena kabut yang menyelimuti bawah gunung bromo membuat panorama indah dan mistik.
padang savana
lautan pasir

Kawasan Bromo, Tengger, Semeru akan memberikan kenangan terindah bagi anda saat musim kujungan berlangsung yaitu antara bulan  bulan Juni s/d Oktober dan bulan Desember s/d Januari, karena di bulan tersebut masyarakat tengger akan memulai acara-acara ritual mereka yang eksotis dan magis. 

NDiantara begita banyak keindahan alam yang exotic  dan Upacara Ritual Kesodo yang menjadi daya tarik Gunung Bromo, ada satu even yang tidak kalah menarik yaitu Pagelaran Musik yang diberi tajuk  "Jazz Gunung".  Ini adalah model baru dalam penyelenggaraan konser musik yang kali pertama digelar tahun 2009. 


Bukan di tempat mewah, bukan di lokasi yang umum, tapi di gunung. Tentunya akan seru untuk diikuti dan menjadi kalender kunjungan wisata kita ke Bromo, menampilkan repertoar-repertoar unik paduan musik tradisional dengan nuansa kontemporer. 
Djaduk dengan musik etnik Petani Bromo
Masyarakat setempat akan membuka pergelaran ini dengan menampilkan berbagai pertunjukan tradisional, baik tari-tarian maupun musik lokal. Pertunjukan sengaja dilakukan di area terbuka pada siang, sore hingga malam hari, 
cloud across the moon
sehingga pengunjung dapat menikmati indahnya pegungungan Tengger yang menjadi latar belakang panggung, menghirup udara segar dan merasakan  dinginnya malam  berbaur dalam suasana yang akrab antara musisi dan penonton.
Kolaborasi Balawan, Deni Suhendra dan Djaduk






Sebagai event musik, Jazz Gunung memang terbilang baru dan belum banyak diketahui masyarakat. Padahal, Jazz Gunung bisa memberikan sensasi konser musik yang berbeda dibandingkan dengan konser musik lainnya. Selain karena area konser yang berada membelakangi pegunungan Bromo, Jazz Gunung sebenarnya juga memberikan konsep musik yang penuh nuansa spiritual. 
syaharani hipnotis penonton
Untuk ketiga kalinya pagelaran Jazz Gunung, menurut informasi akan digelar kembali nanti pada 9 Juli 2011 mendatang.  Dan ini mudah2an akan menarik kembali wisatawan untuk berkunjung ke Gunung Bromo setelah beberapa saat dinyatakan tidak aman karen erupsi

Butet, Gita, Tyo



1 komentar:

  1. keren juga spot nya gan !! klo untuk skrng apa masih seperti itu ya

    BalasHapus